BLOG INI ADALAH SATU ALTENATIF KEPADA PELAJAR TINGKATAN ENAM STAM UNTUK MENDAPATKAN INPUT-INPUT DAN NOTA-NOTA UNTUK SUBJEK S106/11 DAN S106/21 NAHU SARF SIJIL TINGGI AGAMA MALAYSIA

Sabtu, 21 Julai 2018

JOIN TELEGRAM NOTA-NOTA STAM

Kepada pelajar-pelajar dan juga guru-guru yang terlibat dengan Sijil Tinggi Agama Malaysia yang bekelapangan,boleh terus "join" Group Telegram Nota-nota STAM  https://t.me/nota_stam
Banyak Manfaat yang boleh kita manfaatkan bersama


Bittaufiq WanNajah..

KOLEKSI SOALAN STAM SEBENAR

KOLEKSI SOALAN STAM SEBENAR

Anda boleh terus download daripada akaun google drive ini

Isnin, 16 Julai 2018

4 Cara Meningkatkan dan Menguatkan Ingatan atau Hafalan




Kapasiti daya ingatan manusia memang berbeda-beda.

Sebelum kita membahaskan cara - cara  meningkatkan dan menguatkan ingatan atau hafalan, mari kita kenali dulu sifat-sifat hafalan manusia, dan sifat manakah yang kita miliki saat ini.

#1. Cepat Hafalnya, Sulit Lupanya.
Untuk yang memiliki sifat ini cukup bagus, karena mudah saat menghafal namun sulit lupa akan hafalannya.

#2. Lambat Hafalnya, Lambat Lupanya.
Untuk yang memiliki sifat ini, harus ada usaha untuk menghafal sesuatu, namun setelah hafalan tersebut sudah menempel di otak maka lambat lupa akan hafalannya.

#3. Cepat Hafalnya, Cepat Lupanya.
Contohnya ketika dalam mesjid hafal suatu hadis, eh pas keluar lupa lagi, ang memiliki sifat ini juga harus ada usaha lebih untuk menghafal akan sesuatu.

#4. Lambat Hafalnya, Cepat Lupanya.
Nah, yang memiliki sifat ini cukup repot, karena sudah lama-lama menghafal, eh lupanya cepat.

Terus bagaimana cara untuk mengatasi sifat-sifat hafalan ini, yuk kita simak cara meningkatkan dan menguatkan ingatan atau hafalan.

#1. Meluruskan niat saat ingin belajar.
Biasanya orang belajar tujuannya ada dua :
Pertama, belajar untuk dirinya sendiri.
Kedua, Mengumpulkan ilmu untuk tujuan yang lain seperti untuk dapat pekerjaan, untuk dapat ijazah.
Jadi Ilmu itu ganya jembatan saja, yang penting kerjaan dicapat, nah yang seperti ini berbahaya karena saat kerja ilmunya lupa.

Nah, dalam Islam memadukan keduanya yaitu niat namanya.
Maka jika kita ingin mendapatkan ilmu yang terus melekat pada diri kita, maka titipkan, mintakan kepada yang tak pernah memiliki keterbatasan yaitu Allah.

Maka jika ingin belajar melakukan sesuatu lakukan karena Allah.
Jangankan yang sulit, yang mustahil pun jika kita lakukan karena Allah makan akan dimudahkan.

#2. Kesungguhan
Kesungguhan belajar seperti berdoa sebelum belajar, mencatat ilmu yang sudah didapat merupakan kesungguhan dalam belajar.

#3. Tingkatkan Amal Sholeh
Ini intinya, karena ilmu itu cahaya, cahaya Allah itu akan diturunkan kepada yang beramal Sholeh.

#4. Meninggalkan Maksiat, Menjauhi Maksiat.
Kalau anda sudah bisa mengerjakan keempat cara ini maka inshaAllah Allah akan jaga, diberi kekuatan ingatan kita dan selalu berada dalam kebaikan.

Sumber : Ust. Adi Hidayat, Lc. MA.
Editor : wayberkah team

Follow dan Like Untuk mendapatkan postingan terbaru melalui sosial media.
Instagram : @wayberkah
Facebook : wayberkah
Semoga bermanfaat, terima kasih.

NOTA - NOTA S 106 NAHU DAN SARF

NOTA - NOTA 
S106 NAHU DAN SARF

Anda boleh download terus ke Google Drive saya di https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1iZuv6uvbFZjTZBGTRlVmurlvaCCKNkhi


BiTTaufiq WaNNaajaah..

FORMAT PENTAKSIRAN S106 NAHU DAN SARF

FORMAT PENTAKSIRAN S106 NAHU DAN SARF




Belajar lah ' aku tidak tahu '







" Belajarlah aku tidak tahu kerana jika engkau belajar engkau tidak tahu, mereka akan mengajar engkau sehingga engkau tahu, tetapi apabila engkau belajar 'aku tahu' maka mereka bertanya kepada engkau sehingga engkau tidak tahu! "


Janganlah malu untuk menjawab “aku tidak tahu” (ketika dirimu ragu atau tidak tahu) karena orang lebih mulia darimu telah mendahuluimu untuk mengucapkannya (yakni malaikatNya, RåsulNya, para shåhabat RåsulNya, dan orang-orang mengikuti mereka dengan baik).
Janganlah malu pula untuk menyerahkan kepada yang lebih ahli darimu untuk menjawabnya karena para salafush shålih pun telah mendahuluimu untuk melakukannya.
Namun hendaknya engkau malu, ketika engkau berkata atas apa-apa yang tidak engkau ketahui.
atau engkau berkata dengan sesuatu yang sebenarnya tidak engkau ketahui.

Allåh Ta’ala berfirman:
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
yang artinya:
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:
“Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”
(al-baqarah 2:31)
قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا . إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Mereka (Malaikat) menjawab:
“Maha Suci Engkau, TIDAK ADA YANG KAMI KETAHUI selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
(al-baqarah 2:32)



Wallåhu A’lam....

Video Nahu Sarf